cover
Contact Name
Dr. Evi Mu'afiah
Contact Email
muafiahevi@gmail.com
Phone
(0352) 481277
Journal Mail Official
-
Editorial Address
LPPM IAIN Ponorogo Jl. Pramuka No.156 Ponorogo
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam
ISSN : 19076371     EISSN : 25279254     DOI : -
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam is a journal based on Islamic research published by Institute for Research and Community Services, State Islamic Institute of Ponorogo. This journal first published in 2007 to facilitate the publication of research, articles, and book review. The Journal issued biannually in June and December.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2018)" : 20 Documents clear
Analisis Fator-Faktor yang Berpengaruh terhadap Return On Investment (Studi Pada Lembaga Keuangan Syariah “Kita” Desa Demangan Kecamatan Siman Ponorogo) Maharani, Shinta
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.64 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1427

Abstract

Krisis ekologi yang sampai saat ini berlangsung seolah menggambarkan betapa sistem ekonomi membutuhkan pemikiran dan tindakan nyata. beberapa langkah strategis telah ditempuh baik skala besar yaitu pada tingkat Negara maupun skala kecil yaitu pada lembaga-lembaga keuangan mikro setempat. Langkah nyata yang dilakukan adalah memperkecil faktor resiko dalam investasi melalui skema ?Return On Investment?. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan membahas Faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Investment pada Lembaga Keuangan Syariah ?Kita? Desa Demangan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder yaitu dengan pemberian kuisioner kepada para responden dan pengolahan data dari laporan keuangan. Dari populasi sebanyak 90 masyarakat yang mengajukan pinjaman, yang disetujui sebanyak 58 nasabah maka sampel ditetapkan sebanyak 58 responden pada Lembaga Keuangan Syariah ?KITA?. Analisis selanjutnya didasarkan pada laporan akuntansi keuangan yang telah dibukukan dan diolah pada Lembaga Keuangan Syariah ?KITA? dengan variabel yang digunakan Sistem Pengendalian Internal (X1) dan etika bisnis (X2).  Hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap Return on Investment, hal ini dikarenakan sistem pengendalian internal tidak berjalan dengan  efektif, sehingga ROI tidak mampu dicapai. Sedangkan etika bisnis berpengaruh negative signifikan terhadap ROI, hal ini menunjukan bahwa semakin meningkat etika bisnis maka akan mengurangi kecenderungan kecurangan transaksi, sehingga ROI dapat tercapai. Sebaliknya semakin menurun etika bisnis maka akan meningkatkan kecenderungan kecurangan.
Beragama Di Tengah Kebhinekaan: Pemaknaan Keberagamaan Pemeluk Buddha Dan Islam Di Dusun Sodong Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo Ainurrofiq, Faiq
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.278 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1418

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana pemeluk agama Islam dan Budha di Dusun Sodong memaknai agamanya sehingga tercipta kehidupan yang rukun di tengah-tengah masyarakat multi agama. Pemaknaan agama oleh para pemeluknya akan membawa dampak pada perilaku keberagamaan mereka sehingga hal tersebut penting untuk kaji. Pemaknaan yang inklusif akan memunculkan sikap toleran terhadap yang lain, sebaliknya pemaknaan yang eksklusif akan memunculkan sikap intoleran terhadap yang lain. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan corak keberagamaan yang inklusif di kalangan pemeluk Buddha dan Islam di Dusun Sodong. Inklusifitas pemeluk Buddha tampak pada pemaknaan bahwa semua agama memiliki tujuan yang baik, oleh sebab itu tidak menjadi masalah apapun agama yang dipilih, asalkan bisa membawa kebaikan. Sikap inklusif pemeluk Islam tampak dalam pemaknaan agama yang menitik beratkan pada aspek kemaslahatan bersama (rahmatan lil alamin). Pemaknaan ini menempatkan perbuatan baik (amal shalih) sebagai ruh untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.
Building Fluency In Writing II Based On Micro And Macro Skills Of Writing By Using Peer Assessment Susilowati, Tintin
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.566 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1428

Abstract

Writing is difficult for English Department students in Indonesia. Students commonly have low ability to write and have very limited time to practice this skill. To overcome students? problems in writing, the use of peer assessment can be an appropriate way to improve fluency in writing since this research is held to: (1) elaborate the roles of peer assessment to build fluency in writing classes, (2) identify the types of activity in writing class by implementing peer assessment, (3) explore the strengths of peer assessment to build fluency in writing, and (4) to prove the effectiveness of peer assessment to build fluency in writing.This is a mixed method research. The subjects of this research are nine students of TI.B class in academic years 2016/ 2017. To collect the data, some instruments such as field note, observation, documentation and test were used. Interactive analysis and statistical analysis (t-test) were applied to analyze quantitative data. Furthermore, statistical analysis using SPSS 20 used to analyze quantitative data.The results of the research are: (1) the use of peer assessment minimizes students? apprehension in writing, (2) constructive activities are important to lead students in conducting active and critical learning, (3) peer assessment is meaningful to build students to be authentic writers and readers, (4) peer assessment is effective to build students? fluency in writing indicated by the result of hypothesis test.
Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Penurunan Tingkat Kemiskinan Material Dan Kemiskinan Spiritual Berdasarkan Cibest Model ( Studi Kasus Pada Laz Umat Sejahtera Kabupaten Ponorogo) Susilawati, Ika
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.579 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif program dana zakat produktif dapat meningkatkan kesejahteraan material dan meningkatkan spiritualitas mustahik. Tempat penelitian di LAZ Umat Sejahtera. Penelitian ini mengambil sampel secara acak yang berada di dua kecamatan yaitu kecamatan kota dan kecamatan siman, dalam penelitian ini terdiri dari 25 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Serta menggunakan Model Center of Islamic Business and Economics Studies (CIBEST) untuk mengukur hal-hal yang bersifat material (Material Value) dan hal-hal yang bersifat spiritual (Spiritual Value). Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ekonomi mandiri dari Masyarakat Ekonomi Sejahtera LAZ Umat Sejahtera dapat dikatakan berhasil. Karena dari 25 mustahik yang di teliti sebanyak 24 keluarga mengalami peningkatan baik dari sisi material maupun spiritual, dan hanya 1 keluarga  yang tidak mengalami peningkatan baik dari sisi material maupun spiritual. Dengan Alasan karena harus bekerja secara berat.  
Eufimisme Dalam Dua Novel Duka Cinta Sebagai Wujud Kesantunan Berbahasa Puspidalia, Yuentie Sova
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.978 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1429

Abstract

Untuk menghormati pihak lain dan menghindari ketabuan dalam berkomunikasi, tidak sedikit pemakai bahasa menggunakan eufemisme yang umumnya memiliki beberapa makna asosiatif. Dalam kegiatan berbahasa pun, seseorang perlu memperhatikan aspek kesantunan untuk meminimalisasi kesalahapahaman dan membuat lawan tutur merasa nyaman dan sejuk hatinya ketika berkomunikasi. Kesantunan berbahasa dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di lingkungan sosial nyata maupun dalam cerita atau fiksi. Karena itu, peneliti melakukan kajian terhadap aspek-aspek penggunaan bahasa terkait dengan eufemisme dan kesantunan berbahasa dalam novel Roro Mendut (RM) karya Y.B. Mangunwijaya dan San Pek Eng Tay (SE) karya Oka Tiang.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme, frekuensi pemakaiannya dan wujud kesantunan berbahasa untuk mengetahui persamaan dan perbedaan keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eufimisme berupa kata dan frasa memiliki bentuk dan fungsi ekspresi figuratif, satu kata untuk menggantikan kata yang lain, penggunaan kata serapan, flipansi, metafora, idiom, hiperbola, metafora dan hiperbola, metafora dan personifikasi. Penggunaan bentuk eufimisme ekspresif figuratif paling banyak digunakan. Perbedaannya, jika dalam RM digunakan bentuk eufimisme serapan, dalam SE tidak ditemukan, dalam RM ditemukan penggunaan bentuk eufimisme yang tidak ada dalam teori Allan Buridge, sedangkan dalam Novel SE tidak ditemukan. Dalam hal kesantunan berbahasa, jika dalam RM ditemukan maksim kedermawanan, dalam SE tidak ada. Wujud kesantunan berbahasa juga lebih banyak ditemukan pada RM daripada SE.
Kitab Al-Risālah Dalam Tilikan Positivisme Hukum Munim, Abdul; Santoso, Lukman; Hidayati, Niswatul
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1414

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian literatur dengan pendekatan kualitatif-filosofis. Dari hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa: Pertama, Menurut al-Sha>fi’i<, hakikat hadirnya hukum adalah kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Hukum Islam dipahami al-Sha>fi’i<  sebagai institusi yang tidak berakar maupun dicangkokkan pada sosiologi sebagaimana positivisme hukum. Hukum Islam merupakan sarana mengabdi kepada Tuhan, dan bukan kepada masyarakat, meskipun pada aspek teknisnya sangat memahami kondisi masyarakat. Kedua, Al-Sha>fi’i<  membangun teori hirarkhi hukum Islam didasarkan pada empat sumber yaitu, al-Quran, sunnah Nabi, konsensus ulama (ijma’), dan metode analogi (qiyas). Jika ditilik secara konseptual dari perspektif positivisme hukum, maka teori sumber hukum Islam yang dibangun oleh al-Sha>fi’i< kurang lebih sama dengan teori tingkatan norma Hans Kelsen. Ketiga, Dalam konteks  eksistensi positivisme hukum ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia selaku anggota masyarakat agar tercipta kepastian hukum. Tentu eksistensi ini berbeda dalam sistem hukum Islam, hukum hadir dalam Islam untuk mengatur kehidupan manusia, baik selaku pribadi maupun selaku anggota masyarakat agar dapat bertingkah laku yang sesuai dengan kehendak Sang pencipta. Keempat, Sumber positivisme hukum yang terbagi dalam hukum material dan formal juga memiliki aspek perbedaan dengan hukum Islam. Hukum Islam juga mempunyai sumber hukum material, namun memiliki substansi berbeda dengan positivisme, yaitu bahwa sumber hukum Islam berasal dari wahyu, sedangkan hukum positif bersumber kepada perilaku dan realitas dalam masyarakat.
Res Nullius Waqf: Dinamika Relasi Penguasaan Wilayah oleh Negara dan Pemilikan Aset Tanah Wakaf oleh Umat serta Ide Prospektif Penguatan Fungsi dan Daya Guna Wakaf Hanifuddin, Iza
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.151 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1425

Abstract

Konsep wakaf yang semestinya kekal, ternyata telah mengalami intervensi penguasa yang dikhawatirkan akan membawa terjadinya ketidak kekalan wakaf dengan cara res nullius, yaitu wakaf yang tak bertuan. Dalam konteks wakaf (waqf), semestinya tidak ada istilah wakaf tak bertuan (res nullius waqf) karena hakikat wakaf merupakan milik bersama seluruh umat Islam karena ia dihasilkan dari milik individu yang dikekalkan objeknya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan agar diambil manfaat sebesar-besarnya untuk umat sesuai tujuan wakaf.Fenomena penggusuran masjid oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta terhadap masjid tua Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki untuk pembangunan demi kepentingan umum dan pengambilan tanah wakaf oleh pengembang di Riau untuk kawasan hunian telah menjadi fenomena yang mengusik sisi akademik, apakah negara berposisi sebagai pemilik atau penguasa terhadap aset umat ini, adakah milik umat pada objek yang sudah menjadi hak umum. Celah potensial proses res nullius pun perlu dilihat dari sisi kelemahan umat dari sisi administrasi dan manajemen pengelolaan aset wakaf pun dikritisi
Penetrasi Pasar Dan Pengembangan Produk (Studi pada Penjual Bakso di Kota Madiun) Purwana, Agung Eko
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1415

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar melalui kesempatan pengembangan yang dilakukan para penjual bakso di Kota Madiun. Dari masalah tersebut dikaji pula tentang bagaimana mereka melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi produk dalam rangka untuk meningkatkan penjualannya. Penelitian ini memaparkan masalah-masalah yang bersumber pada kajian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengalaman langsung mereka yang berkaitan dengan proses pengembangan produk dan pasarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penjual bakso di Kota Madiun telah mengidentifikasi peluang pasarnya melalui pengembangan produk dan pasarnya. Mereka berjualan menetap, membuka cabang, dan berkeliling dengan produk bakso yang bervariasi dan berinovasi (bentuk, ukuran, campuran, wajah, karakter, dan rasa). Memang diantara para penjual bakso ada diantara mereka yang hanya menjual bakso saja, tetapi tidak sedikit yang juga menawarkan banyak produk lainnya yang dibutuhkan konsumen, yakni Mie Ayam, Soto, Nasi, dan Minuman. Pelayanan pesanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan dilakukan dengan semangat untuk melayanai pasar dan pelanggan barunya.
Rekonstruksi Wacana Modernis-Tradisionalis: Kajian Atas Pemikiran Keislaman Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama Pasca Reformasi Aminuddin, Luthfi Hadi
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.573 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1426

Abstract

Membincang mengenai Islam di Indonesia melalui telaah organisasi Islam Muhammadiyah dan NU merupakan cara yang sangat positif dan efektif, karena bangsa Indonesia mayoritas muslim. Dua organisasi Islam tersebut, melalui sejarah panjang bangsa Indonesia mampu bertahan di tengah-tengah gempuran eksternal maupun eksternal. Secara eksternal berhadapan dengan organisasi Islam yang punya jaringan Internasional semisal HTI, IM, Salafi, dan lain sebagainya. Secara internal NU dan Muhammadiyah, saling berhadapan secara ideologis, material, kultural maupun politik untuk punya pengaruh besar di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Embrional dari pertarungan tersebut menghasilkan perbedaan secara dikotomis dengan mengatakan Muhammadiyah lebih bercorak modernis sedangkan NU sebaliknya cenderung berperilaku tradisionalis. Dalam perjalanan sejarahnya, baik Muhammadiyah maupun NU mengalami pergeseran pemikiran dan identitas baru, seperti Liberalisme-Transformatif dan Islam Berkemajuan di Muhammadiyah, dan Post-Tradisonalis dan Islam Nusantara di NU. Identitas-identitas tersebut menjadi penanda pergeseran baik pada level pemikiran maupun sosiologis yang ada pada Muhammadiyah maupun NU. Berangkat dari ide di atas dan diiringi perubahan-perubahan sosiologis yang terjadi dalam pemikiran dan gerakan Islam Indonesia beserta pergeseran identitasnya, tulisan ini mencoba merambah pada ruang waktu pasca reformasi yang mengacu tumbangnya otoritarianisme Orde Baru sebagai arena eksplorasi rekonstruksi wacana dikotomi modernis-tradisionalis pada Muhammadiyah dan NU beserta pergeseran identitasnya.
Analisis Tingkat Kemampuan Metakognitif Mahasiswa Melalui Mai (Metacognitive Awareness Inventory) Pada Eksperimen Berbasis Problem Solving Pertiwi, Faninda Novika; Ahmadi, Ahmadi; Fadly, Wirawan
Kodifikasia Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.305 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v12i1.1417

Abstract

Pembelajaran fisika harus bermakna, yaitu didalamnya menekankan pada fisika sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai sikap. Dua hal dalam pembelajaran fisika yang tidak dapat dipisahkan yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Eksperimen fisika hendaknya memungkinkan mahasiswa terlibat langsung dalam segala proses mulai dari tahap merumuskan tujuan eksperimen sampai mengambil kesimpulan dari eksperimen yang telah dilakukan. Salah satu metode yang dapat memfasilitasi keberhasilan tujuan eksperimen fisika adalah dengan metode problem solving. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kemampuan metakognitif mahasiswa yang melaksanakan eksperimen fisika dasar berbasis problem solving di IAIN Ponorogo melalui MAI (Metacognitive Awareness Inventory) serta untuk menjelaskan keterkaitan antar indikator (perencanaan diri, pemonitoran diri, dan evaluasi diri) pada kemampuan metakognitif mahasiswa. Data yang dihasilkan penelitian ini adalah data kemampuan metakognitif mahasiswa yang telah diukur menggunakan lembar kuesioner MAI (Metacognitive Awareness Inventory). Analisis data yang digunakan yaitu analisis korelasi product moment. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa eksperimen fisika dasar berbasis problem solving ini sangat baik untuk mengoptimalkan kemampuan metakognitif mahasiswa. Hal ini terbukti ketika eksperimen fisika dasar yang dilaksanakan berbasis problem solving ternyata tingkat kemampuan metakognitif mahasiswa mencapai 153,459 yang artinya tingkat kemampuan metakognitif mahasiswa pada kategori super (berkembang sangat baik). Hal ini menandakan bahwa mahasiswa menggunakan kesadaran metakognitif secara teratur untuk mengukur proses berpikir dan belajarnya secara mandiri. Selain tingkat kemampuan metakognitif, ternyata ada keterkaitan antar ketiga indikator kemampuan metakognitif. Keterkaitan indikator perencanaan diri dan pemonitoran diri adalah sebesar 0,901, keterkaitan indikator pemonitoran diri dan evaluasi diri adalah sebesar 0,891, dan keterkaitan indikator perencanaan diri dan evaluasi diri adalah sebesar 0,926. Ketiganya menunjukkan korelasi positif yang sangat kuat.

Page 1 of 2 | Total Record : 20